Jakarta – Penyanyi dangdut terkenal, Via Vallen, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mencekamnya saat menjadi saksi langsung atas kekejian yang terjadi di Palestina.
Sebuah cerita yang mencengangkan, menggugah hati, dan menyibak kebenaran di tengah konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Via Vallen, dengan niat suci untuk beribadah di Masjid Al Aqsa dan membantu masyarakat Muslim Palestina dengan menyalurkan Al-Qur'an, memutuskan untuk mengunjungi Palestina.
Namun, pengalaman yang ia alami di sana jauh dari apa yang diharapkan. Lantas seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdut sajikan artikelnya untuk Anda!
Bagikan Pengalaman Pahit Saat di Palestina
- Instagram/viavallen
Dalam pengakuannya melalui akun Instagram @viavallen, Via Vallen menceritakan ketegangan yang hampir tiap hari ia rasakan selama berada di Palestina.
Ia merasakan mencekamnya situasi di Palestina, di mana setiap langkahnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
"Saat aku beberapa hari berada di Palestina, hampir tiap hari suasana terasa mencekam," kata Via Vallen.
Saat memasuki perbatasan, Via Vallen dipaksa menggunakan istilah "Jerusalem" alih-alih "Palestina," dengan ancaman harus kembali ke Yordania jika melanggar aturan ini.
"Dari yang baru mau masuk Palestina, ga boleh bilang kalo ke Palestina, kita harus bilang ke Jerusalem (karena beresiko di pulangkan ke Yordania)," beber Via Vallen.
Bahkan membawa Al-Qur'an dari Madinah untuk dibagikan ke warga Palestina terasa seperti menyelundupkan barang haram.
"Saat aku membawa Al-Qur'an dari Madinah yang mau dibagikan ke adik-adik di sana, tapi rasanya udah kek nyelundupin barang haram," kata Via Vallen.
Adanya Tembakan dan Kehadiran Tentara Israel
- Instagram/viavallen
Di tengah malam yang sunyi, suara tembakan menggema di sekitar hotel Via Vallen. Bahkan saat akan beribadah ke Masjid Al Aqsa, kehadiran tentara Israel menciptakan rasa was-was yang tak terhindarkan.
"Sesampainya di Palestina, setiap malam suasananya sunyii bangeet. Sampe terdengar suara tembakan di sekitar hotel. Bahkan mau ibadah ke Al Aqsa harus ngeri karena ngelewatin tentara Israel di sekitar masjid," bebernya.
Pengalaman mengerikan ini telah mengguncang hati Via Vallen, dan ia berharap agar penderitaan yang menimpa rakyat Palestina segera berakhir.
"Ini aku yang cuma beberapa hari ngerasain suasana mencekam itu, apalagi mereka yang puluhan tahun. Yaa Allah, segera akhiri penderitaan mereka." pungkasnya.
Sementara itu, di Palestina, situasinya semakin memburuk. Serangan pasukan militan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah memicu ketegangan baru dalam konflik yang berkepanjangan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 1.200 warga Palestina tewas dan hampir 5.000 lainnya mengalami luka serius akibat serangan brutal Israel.
Dalam tragedi ini, korban terbesar adalah anak-anak, perempuan, dan lansia, menggambarkan dampak tragis dari konflik yang tak berkesudahan.
Kisah mencekam Via Vallen adalah cerminan kekejian yang terjadi di Palestina setiap hari.
Mari bersama-sama menyebarkan cerita ini, membangkitkan kesadaran dunia akan situasi memprihatinkan di Palestina, dan mendoakan agar penderitaan rakyat Palestina segera berakhir.
Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat berkontribusi untuk membawa kedamaian dan harapan ke tanah yang dilanda konflik ini. Doa untuk Palestina dan semua korban konflik di dunia tetap menjadi harapan bersama kita.