Jakarta – Kritik tajam dari aktris kontroversial Nikita Mirzani terhadap aplikasi media sosial TikTok telah memicu perbincangan di seluruh Indonesia.
Dalam sebuah sesi Live di Instagram, Nikita Mirzani dengan tegas meminta pemerintah untuk menghapus TikTok dari Indonesia.
Alasan di balik tuntutannya adalah meningkatnya pengguna TikTok yang meminta uang atau 'gift' secara terbuka, serta perilaku pamer kekayaan yang semakin merajalela di platform tersebut.
Nikita Mirzani, seorang figur publik yang sering kali menuai kontroversi, mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap isi TikTok saat ini.
Minta Pemerintah Hapus Aplikasi TikTok
- Instagram.com/nikitamirzanimawardi_172/
Ia menggambarkan bahwa platform tersebut kini diisi oleh orang-orang yang berusaha mendapatkan 'gift' dengan cara yang kontroversial, bahkan sampai menampilkan diri mereka saat mandi.
"Gua lebih setuju TikTok dihapus dari Indonesia. Enggak suka gua lama-lama sama TikTok, kapan pemerintah hapus TikTok dari Indonesia," ujar Nikita Mirzani dengan nada tegas.
Dia juga mengkritik fenomena 'flexing', di mana pengguna TikTok memamerkan kemewahan dan gaya hidup glamor mereka.
Menurutnya, ini menciptakan atmosfer yang tidak menyenangkan di platform tersebut.
"Gua sampai enggak pernah Live TikTok lagi loh. Gara-gara isinya orang-orang kampung pada flexing. Pengemis-pengemis online yang sampai 24 jam nge-live terus," beber Nikita Mirzani.
Nikita bahkan menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk tidak lagi melakukan siaran langsung di TikTok karena kontennya yang semakin meragukan.
"Gua rasa cuma ber*k sama mandi yang enggak Live. Kalau ber*k sama mandi enggak di-banned gua rasa banyak orang live sambil telanjang kayaknya. 24 jam live entah apa yang diceritain, ngalur ngidul," pungkasnya.
Namun, reaksi publik terhadap kritik Nikita Mirzani ini terbagi. Beberapa mendukung pandangannya, sementara yang lain berpendapat bahwa perilaku putrinya, Lolly, yang juga seorang pengguna aktif TikTok, seharusnya tidak menjadi acuan untuk menilai seluruh platform.
Sejauh ini, TikTok sendiri telah mengalami pembatasan di Indonesia. TikTok Shop, fitur untuk berjualan langsung di platform tersebut, telah dinonaktifkan sejak 4 Oktober lalu. Walaupun demikian, pengguna masih diperbolehkan mempromosikan produk melalui TikTok, meskipun tidak dapat melakukan transaksi langsung.