Namun, tekad dan keyakinan Rhoma Irama tidak pernah goyah. Dia memilih mempertahankan pesannya dalam musik, menyampaikan salam, hadits, dan ayat-ayat Al-Quran di atas panggung. Meskipun awalnya mendapat hinaan dan cemoohan, inovasinya membawa perubahan yang signifikan di dunia musik Indonesia.
Kini, melalui perjuangan dan ketabahan Rhoma Irama, panggung musik Indonesia telah menjadi lebih terbuka terhadap pesan-pesan agama. Para penyanyi, termasuk Rhoma Irama dan Soneta The Sound of Muslim, telah membuktikan bahwa dakwah melalui musik adalah mungkin dan dapat diterima oleh masyarakat.
Dangdut, yang semula dianggap kontroversial, kini telah menjadi wadah bagi pesan-pesan agama. Rhoma Irama dan para pelanjutnya membuktikan bahwa musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan moralitas.
Rhoma Irama bukan hanya mengubah paradigma dalam dunia musik dangdut, tetapi juga membuka pintu untuk mendamaikan musik dengan agama Islam. Pesannya, yang kini diakui dan disambut hangat oleh penonton, membuktikan bahwa keberanian dan keteguhan dalam menjalankan dakwah melalui seni dapat membawa transformasi yang luar biasa dalam masyarakat.
Dalam sejarah dangdut Indonesia, Rhoma Irama adalah pionir yang merintis jalan bagi dakwah melalui musik. Dalam perjalanannya yang penuh tantangan, ia membuktikan bahwa musik dapat menjadi lebih dari sekadar hiburan; itu adalah jendela untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada dunia. Dan sekarang, melalui langkah-langkahnya, generasi mendatang di dunia hiburan dapat mengikuti jejaknya untuk menyebarkan kebaikan melalui lirik dan melodi mereka.