"Sebenarnya, saya pernah memposting beberapa komentar itu. Sebelumnya, saya memang pernah memposting komentar-komentar tersebut. Namun, lebih kepada komentar-komentar yang merendahkan," ungkap Wika.
"Saya sebenarnya menerima kritik dan masukan dengan baik. Tetapi, saat kritik berubah menjadi hujatan, saat itu perasaan saya terganggu. Pada titik ini, kita hanya melihat sisi negatifnya saja," tambahnya.
Ternyata, perempuan kelahiran Bogor ini sudah lama mendapatkan hujatan dari pengguna media sosial terkait fakta bahwa ia sering menyanyikan lagu-lagu milik orang lain.
Hujatan ini muncul karena Wika sering kali membagikan momen di media sosial ketika ia menyanyikan lagu-lagu bukan miliknya.
Wika menjelaskan bahwa banyak permintaan untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut datang dari pihak yang mengundangnya untuk tampil dalam berbagai acara.
"Sebenarnya, ini bukan hal baru. Dulu juga sudah pernah ada, hanya tidak sebanyak sekarang. Karena setiap posting-an saya selalu membagikan momen saat menyanyikan lagu orang lain. Kita harus menyanyikan lagu sesuai permintaan klien yang mengundang kita untuk tampil," ujar Wika.
"Meskipun saya punya lagu sendiri, tetapi mungkin belum dikenal luas. Kami tidak bisa memaksakan menyanyikan lagu saya sendiri. Kami dibayar, dan tentu saja harus sesuai dengan permintaan klien," sambungnya.