Bahkan, dalam momen tersebut, Nursyah menempatkan kitab suci Al Quran di atas kepalanya, menunjukkan keseriusannya dalam mengungkapkan perasaannya.
Namun, Nursyah tidak berhenti sampai di situ. Ia terus melanjutkan dengan mengkritik rumah baru Arie Kriting dan Indah, dengan menuding bahwa rumah tersebut masih dalam proses pembayaran angsuran atau nyicil.
“Enggak usah. Enggak usah rumah cicil!” tegasnya.
Lebih lanjut, Nursyah tidak hanya berbicara mengenai rumah-rumah yang terlibat dalam kontroversi, tetapi juga memamerkan kepemilikan rumahnya sendiri.
Ia dengan bangga menyebutkan bahwa ia memiliki rumah di Bima, Nusa Tenggara Timur, dan juga di Makassar. Hal ini menjadi cara Nursyah untuk menjawab tudingan yang ditujukan kepadanya.
“Tuh saya punya rumah ada di Bima. Di Bima ada rumahku, di Makassar ada rumahku," kata Nursyah.
Nursyah juga mengingatkan kepada semua pihak bahwa harta benda, termasuk rumah, tidak akan membawa kebahagiaan atau kesenangan ketika seseorang meninggal.