Jakarta – Pratiwi Notonegoro, adik dari Adjie Notonegoro, telah memutuskan untuk berpindah agama, mirip dengan kakaknya yakni Adjie Notonegoro dari Islam menjadi Kristen.
Keputusan ini diungkapkan oleh Pratiwi dalam salah satu kesempatan di saluran YouTube Lusy Daiva Chanel. Mari simak kisahnya secara lebih detail di bawah ini.
Putuskan Pindah Agama Atas Keinginan Sendiri
- YouTube Lusy Daiva Chanel
Pratiwi Notonegoro menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari kehendaknya sendiri. Ia memilih untuk berpindah agama bukan karena pengaruh lingkungan, pergaulan, atau desakan orang lain.
Adik Adjie Notonegoro tersebut menjelaskan bahwa ibunya adalah sosok yang taat beragama. Ibu Pratiwi selalu melaksanakan kewajiban ibadah, seperti salat, puasa, dan ibadah lainnya. Ibu Pratiwi tidak pernah menganggap agama lain sebagai kesalahan atau buruk.
"Ibu saya sangat taat dalam menjalankan agama. Ia menjalankan salat, berpuasa, dan semua ibadah dengan sungguh-sungguh. Ibu saya tidak pernah menganggap agama lain sebagai salah atau buruk. Namun, dari segi keagamaan, beliau memang sangat baik dalam menjalankannya," ungkap Pratiwi Notonegoro.
Pratiwi juga menjelaskan bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang muncul baru-baru ini. Sejak memasuki masa kuliah, ia mulai mencari jati diri. Sebagai anak yang selalu menghabiskan waktu di rumah, Pratiwi merasa perlu menentukan pilihannya sendiri.
Terkuak Alasan Pratiwi Notonegoro Pindah Agama
- YouTube Lusy Daiva Chanel
Pratiwi Notonegoro mengungkapkan bahwa ia memiliki titik balik dalam keputusannya untuk berpindah agama, yang terjadi pada tahun 2017.
Bagi Pratiwi, agama merupakan pilihan individu. Ia juga pernah mempertanyakan dirinya sendiri mengenai hal ini.
"Titik baliknya adalah pada tahun 2017 ketika saya tahu bahwa kakak saya, Adjie, memutuskan untuk berpindah ke agama Kristen. Bagi saya, mengapa saya tidak bisa melakukannya? Bagi saya, agama adalah pilihan. Itulah titik balik saya ketika saya mempertanyakan diri sendiri, 'apakah ini pilihanmu, hidup dalam agama yang diturunkan?'" tutur Pratiwi Notonegoro.
Pratiwi sebelumnya telah mencoba menjalani kehidupan dengan agama lamanya. Namun, ada satu titik di mana ia merasa yakin untuk berpindah agama.
"Namun, ternyata saya merasa bahwa 'menjalani' bukanlah kata yang tepat. Sejatinya, titik di mana saya merasa tidak merasa damai, selalu khawatir, dan takut adalah ketika saya menyadari bahwa banyak orang di sekitar saya meninggalkan saya," jelas Pratiwi Notonegoro.