"Karena berpikir yang memiliki video hanya tsk. Ternyata belakangan baru muncul lagi video yang beredar yang juga saya turut prihatin sehingga jadi ramai," terang Ramzy.
Ramzy sendiri mengaku tidak tahu apakah video yang sekarang beredar, sama dengan yang jadi bahan pemerasan pada Oktober 2022. Ia sendiri mengaku tak pernah melihat video tersebut.
"Saya tidak pernah melihat videonya. Karena waktu itu kaitannya dengan hal berbau sensitif pornografi, jadi saya tidak melihat," tandasnya.