Wanita 41 tahun ini menyebut kini dirinya pindah ke Bali sejak bulan puasa kemarin. Uut Permatasari pun mengaku sempat merasa kesulitan saat mencari makanan untuk sahur. Maka dari itu ia memutuskan untuk masak. Terlebih sang suami lebih suka makan masakan Uut.

"Saya pindah saat puasa. Jadi saya saat puasa itu masak selama 30 hari. Buka puasa saya masak. Saya kesulitan kalau puasa itu saat cari sahur.  Jadi mau nggak mau saya masak. Maknya suami permintaannya adalah puasa bisa tarawih bareng, masakin saya" ungkap Uut Permatasari.

Meskipun hidup sederhana, Uut Permatasari mengaku sangat tenang dan bahagia tinggal di Bali. Pasalnya, ia dapat mendampingi sang suami yang tengah bertugas.

"Saya senang, saya happy. Terus di Bali itu tenang. Saya senang, happy mendampingi suami saya. Dan suami saya itu paling happy kalau didampingi istrinya, itu nomor satu," seru Uut.

Biduan asal Sidoarjo ini pun mengaku ia sama sekali tidak pernah menuntut apapun dari sang suami. Baginya, kesederhanaan yang saat ini ia nikmati jauh lebih bahagia.

"Alhamdulillah, prinsip saya mencintai karena Allah jadi jagakanlah kesetiaan cintamu untuk saya. Itu aja sih, saya nggak minta yang lain. Karena saya sama suami saya nggak banyak meminta, nggak banyak menuntut. Selalu saya kasi doa dan semangat," kata Uut Permatasari.

"Karena kebahagiaan itu tercipta dari diri kita. Kita mensyukuri yang ada, tidak terlalu banyak meminta. Karena kalau kita terlalu banyak meminta, takutnya nanti kita tidak tercapai jadi kayak orang sakit jiwa," tuturnya.