JagoDangdut – Publik tentunya sudah tidak asing lagi dengan Kampung Baduy yang berada di Tanah Sunda bertepatan di Kabupaten Lebak Banten.
Meski Sunda sudah identik dengan agama Islam, faktanya terdapat kepercayaan nenek moyang yang masih terjaga sampai saat ini di pelosok Sunda.
Seperti kawasan Baduy Dalam. Diketahui agama orang Baduy Dalam bukanlah Islam. Lantas seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdutb sajikan artikelnya!
Agama Orang Baduy
- Berbagai Sumber
Terdapat fakta menarik mengenai agama orang Baduy, seperti yang kita ketahui mayoritas orang Sunda memeluk agama Islam.
Namun berbeda dengan orang Baduy Dalam, diketahui kepercayaan yang masih dianut sebagian besar warga Baduy adalah Sunda Wiwitan.
Kepercayaan Sunda Wiwitan merupakan salah satu agama yang dilestarikan dari leluhur Sunda dari masa lalu.
Sunda Wiwitan diketahui merupakan aliran pemujaan terhadap arwah leluhur dan kekuatan alam yang biasa kita ketahui sebagai dinamisme dan animisme.
Arti dari Wiwitan sendiri adalah awalan. Dapat disimpulkan bahwa Sunda Wiwitan diyakini sebagai agama yang dianut masyarakat Sunda di masa lalu.
Terdapat kekuasaan tertinggi seperti agama lain pada umumnya yakni Sang Hyang Kersa.
Terdapat 3 macam kepercayaan Sunda Wiwitan yang ada disebutkan dalam pantun mengenai mitologi orang Kanekes:
- Buana Nyungcung: tempat bersemayam Sang Hyang Kersa, yang letaknya paling atas
- Buana Panca Tengah: tempat berdiam manusia dan makhluk lainnya, letaknya di tengah
- Buana Larang: neraka, letaknya paling bawah
Belum Diakuin Negara
- Berbagai Sumber
Namun sayang, kepercayaan Sunda Wiwitan sampai saat ini masih belum resmi diakui oleh Indonesia. Untuk saat ini terdapat 6 agama yang diakui oleh pemerintah.
Pemerintah Indonesia menawarkan untuk mengosongkan agama di kolom KTP supaya bisa di isi oleh mereka sendiri.
Namun masyarakat Baduy merasa keberatan lantaran membuat mereka seperti tidak mempunyai agama.
Sudah seharusnya, pemerintah mengakui secara resmi aliran kepercayaan Sunda Wiwitan sebagai agama masyarakat Badui yang merupakan peninggalan nenek moyang itu.