Mulai dari dua kalimat pertama dalam lagu tersebut yang merasakan sakit begitu dalam saat kehilangan seseorang.
"Opo koe ra ngerti larane (Apa kamu tidak tau betapa sakitnya)
Nalika pas aku kelangan koe (Ketika aku kehilanganmu)"
Pada kalimat selanjutnya lirik tersebut semakin dalam saat seseorang menemani pasangannya, mengikuti keinginannya, tetapi hatinya bukan untuk orang tersebut.
"Ngancani mongso sepimu (Menemanimu di saat sepi)
Nuruti opo karepmu (Menuruti apa maumu)
Nyatane atimu (Kenyataannya hatimu)