Terlebih kini dirinya divonis mengidap kanker payudara. Tak hanya itu, belakangan ini juga merasakan gangguan panik.
"Aku jam 11 jam 12 (malam) ada handphone bunyi aja udah lari-lari ke kamar. Apalagi (telepon) dari keluarga, ngga mau nerima," tuturnya.
Terkait serangan panik tersebut, Nunung mengaku sudah berkonsultasi dengan psikolog. Ia pun diberikan obat penenang, namun hal tersebut justru membuat kondisinya semakin parah.
Di lain sisi, kanker payudara yang diderita Nunung merupakan faktor genetik. Sebelumnya, sang kakak juga mengalami hal yang serupa dan harus menjalani kemoterapi.
Melihat pengalaman sang kakak, Nunung pun makin khawatir dirinya tidak bisa bekerja karena harus menjalani operasi tersebut.