Sang ayah sempat memintanya untuk mengikuti agama sang ibu. Sampai akhirnya, dia tertarik memeluk agama Islam setelah mengalami banyak peristiwa.
Pada suatu ketika, dokter Tirta mendapatkan mimpi yang aneh saat ia tertidur.
Dalam mimpinya dokter Tirta sempat melihat imam besar di Mekah, dan pemimpin pondok pesantren yang dia kenal di mimpi tersebut.
Setelah itu, dia mengaku selalu mendengar adzan selama tujuh hari berturut-turut tiap jam 09.00 pagi dan jam 12.00 siang. Kejadian itu lalu dia ceritakan kepada ayahnya.
Ternyata sang ayah menyebutkan apa yang selama ini dilakukannya. Sang ayah secara rutin berdoa kepada Allah SWT agar anak satu-satunya itu kembali kepada iman dan Islam. Doa yang sama juga dipanjatkannya kala bertawaf di Ka'bah dalam kesempatan umrah
"Bapak cerita saat Umroh berdoa untuk mengarahkan aku untuk mendapatkan yang terbaik. Dan sejak saat itu, saya memutuskan masuk Islam," kata dokter Tirta.
Dokter Tirta menjadi anak semata wayang dikeluarganya. Diketahui ia tumbuh besar dalam situasi yang serba terbatas. Seisi rumah pun terbiasa hidup dalam kesederhanaan.