"Sampailah aku lama-lama, tampaklah ka'bah. Salut aku 'ih ini ka'bah rupanya' walaupun agak-agak samar karena aku kan rabun, minus," tuturnya.
Setelah cukup lama memandangi kemegahan bangunan suci yang terletak di dalam Masjidilharam di Makkah, Babe Cabita sama sekali tidak merasakan kesedihan. Mendapati hal tersebut, dirinya pun menduga ada yang salah dengannya.
Terlebih orang-orang disekitarnya matanya sudah berkaca-kaca, bahkan sudah ada yang menangis. Hingga hal tersebut pun membuat Babe Cabita merasa bahwa dosanya sudah terlalu banyak di dunia, sehingga dirinya tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang-orang pada umumnya.
"Karena aku nggak sedih, aku takut. Kutengoklah orang sebelah, ibu-ibu sebelah aku udah netes-netes," ujar Babe Cabita.
"Aduh ini aku berdosa kali ya. Apa aku terlalu banyak dosa ya sampai nggak sesedih itu? Memang dosaku ini besar sekali," sambungnya.