"Saat itu aku peluk dia, tidur di ruko di satu kamar kecil itu nikmatnya waktu itu. Habis itu Azriel ikut dan gak mau pisah bertiga tinggal di ruko kecil," tutur Anang.
"Makanya pas perubahan kemarin, memori itu muncul perasaanku tuh campur aduk gak karuan. Karena aku harus ngehormat kepada pimpinannya Aurel (Atta Halilintar), gak boleh aku sentuh lagi," tandasnya.