“Karena menurut dia musik itu satu enggak ada masa depannya. Karena dulu dia pemusik kan. Terus dia pindah lah ke pramugara di maskapai,” pungkas Dikta.
Selain itu, ayah Dikta juga memiliki pandangan tersendiri tentang orang-orang yang menekuni dunia musik. Menurutnya, orang yang berada di dunia musik identik melakukan hal-hal negatif.
“Terus menurut dia anak band itu nantinya ke mabok-mabokan, narkoba, dan lain-lain,” jelasnya.
“Dan gua membuktikan bahwa itu bener. Tapi, gua narkoba enggak, ya,” timpalnya.
Ayah Dikta ternyata memiliki alasan lain untuk anaknya. Dia ingin Dikta berkarier di bidang olahraga, seperti menjadi atlet tenis.
“Pengennya gua jadi atlet tenis. Karena, menurut dia, kalau lo tenis bisa dapet link ke kerjaan. Sedangkan gua orangnya enggak kantoran banget kan,” ujarnya.
Dikta menuruti permintaan sang ayah. Tetapi, itu tidak bertahan lama, Dikta akhirnya kembali memperdalam musik secara otodidak.