“2010. Setelah divonis hidup tidak lama lagi, saya meminta Thinh (suami) untuk meninggalkan saya dan membentuk keluarga baru demi memiliki keturunan,” tulis Tamara elwat akun Instagram pribadinya.
"Kay ditinggal hingga 'saat' saya tiba, setelah itu diboyong ke Jerman dan diadopsi resmi oleh Panda (Thinh)," lanjut Tamara.
Meski begitu, Tamara enggan untuk memberi tahukan penyakit yang dideritanya. Selain itu ia menyinggung masalah hak asuh putrinya.
“11 tahun hidup sendiri, saya sudah mempersiapkan diri bahwa Kay bisa diadopsi resmi oleh ayah dan keluarga barunya yang utuh. Tanpa saya tahu, jauh sebelum mencapai umur 17, Kay tetap ingin jadi WNI,” tambahnya.
“Entah apa yang Tuhan lihat dari diri saya. Saya masih ada hingga hari ini, Tuhan malah mengirim Paul. Itu membuat Kay mantap meminta diadopsi resmi dan tetap menjadi WNI,” lanjutnya.
Tamara Geraldine sendiri merupakan seorang pemeran, pembawa acara hingga menjadi seorang politikus.