"Dih negara mas ragil. Kampanye itu universal dan baik, malah bangga campaign 1 kaum tertentu yg gajelas kodratnya. Qatar udah bener2 ngasi campaign yg toleransi dan sejuk, ini negara2 yg katanya open minded malah campaign kaum2 sodom," kata lainny.
"Jerman Vs Jepang 1 : 2 Aksi protes Ragil FC kpd Qatar karena melarang kampanye LGBT selama Piala Dunia 2022. Aksi tutup mulut hingga sepatu warna pelangi akhirnya Der Panser dibungkam Tim Samurai," imbuh lainnya.
"Mankanya fokus utk match pertandingan boss, bkn fokus jadi aktivis LGBT... Ragil mana ragil? ," terang lainnya.
Melihat dirinya dibully oleh masyarakat luas, Ragil pun langsung protes di sosial media miliknya yakni Instagram. Disana pria asal Medan itu tak menyangka jika kekalahan Jerman justru di lampiaskan kepada dirinya. Bahkan, ia sendiri tidak menyukai sepak bola.
"Aku sendiri gak nonton bola dan bukan fans bola. Yang di tag kok aku. Yang dihujat kok aku wakakaka oalah," tandas Ragil Mahardika pada postingan insta story Instagramnya.