Meski judulnya menggunakan bahasa Jawa, Ojo Lali, namun sebagian besar liriknya justru menggunakan bahasa Indonesia. Nama Ikke Nurjanah kemudian lebih dikenal sebagai penyanyi dangdut Jawa ketika lagu 'Iki Lho Mas' yang dirilis tahun 1990 meledak di pasaran.
Gaung musik dan lagu dangdut jawa kemudian perlahan mulai diterima masyarakat, meski saat itu masih masyarakat kelas menengah bawah yang menerima.
Sayangnya, sejak sukses dengan lagu 'Sun Sing Suwe' di tahun 1994, Ikke Nurjanah tidak lagi melanjutkan rilis album-album dangdut Jawa. Ikke Nurjanah selanjutnya lebih dikenal sebagai pendangdut biasa yang namanya semakin booming lewat hits 'Terlena' di tahun 1998.
Namun di Jawa Tengah, musisi dan komposer Manthous seolah ingin melanjutkan kiprah sukses dangdut Jawa lewat genre campursari. Selain Manthous, juga ada Nurhanna, juga Didi Kempot.
Nama yang disebut terakhir sebelumnya juga telah sukses lewat album dangdut, Bungkus Saja di tahun 1993. Pada akhirnya justru Didi Kempot yang lebih banyak meraih sukses sebagai pelantun campursari dan dangdut Jawa.
Setelah Didi Kempot meninggal dunia di tahun 2020, kiprahnya dilanjutkan penyanyi dangdut Jawa yang masih muda usianya.