"Era teknologi kayak sekarang, itukan pada pengen banget berlomba pengen terkenal," kata Prilly Latuconsina.
Prilly Latuconsina menyebutkan bahwa sosok selebgram sering kali menjual kepalsuan kepada publik.
Hal tersebut semata demi mendapatkan ketenaran untuk mendapatkan perhatian dari publik.
"Tapi saking pengen terkenalnya, akhirnya menjual sesuatu yang sebenarnya engga ada. Kepalsuan, cerita palsu, berita palsu, sensasi palsu, settingan seperti itu," kata Prilly Latuconsina.
"Karena mau dapet fame yang singkat gitu, yang cepet," tambah Prilly Latuconsina.
Meski begitu, Prilly Latuconsina menyebutkan bahwa kini warganet sudah dapat membedakan mana sosok publik figur yang terkenal lewat sensasi atau karya.
"Dan ternyata at the end of the day ya penonton tuh akan tahu kok mana yang palsu dan asli," kata Prilly Latuconsina.