JagoDangdut – Di balik sejumlah pernyataan kontroversialnya, Pinkan Mambo menyimpan cerita pelik di balik kehidupannya. Sebelum kembali lagi di dunia hiburan Tanah Air, Pinkan Mambo sempat tinggal di Amerika Serikat bersama keluarga kecilnya.
Pinkan Mambo mengadu nasib menjadi penyanyi di Amerika. Tapi, tak sepenuhnya Pinkan Mmabo hidup enak di negeri orang. Terlebih, ia sadar namanya sudah tidak sebesar dulu sehingga tak hanya mengandalkan profesinya sebagai penyanyi untuk bertahan hidup.
- Pinkan Mambo Instagram
Jatuh bangun mencari cuan sudah dirasakan Pinkan Mambo saat tinggal di Amerika. Beragam pekerjaan dilakukan oleh Pinkan Mambo untuk menyambung hidup.
Hal itu diungkapkan pelantun Kekasih yang Tak Dianggap itu saat berbincang di YouTube Melaney Ricardo. Pinkan Mambo mengaku menggeluti berbagai pekerjaan di Amerika.
Mulai dari mengajar les vokal, hingga berjualan baju secara live di media sosial. Selain itu, Pinkan sering menjual sampai larut malam dan menangani semua pesanan hingga pagi hari.
Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan harian dirinya dan kelima anaknya, banyak cicilan yang juga harus dibayar oleh Pinkan Mambo.
- Berbagai Sumber
"Sehari juta harus punya (uang) sekian atau berapa gitu. Nah, kalau nggak nyampe (target) berarti kan besoknya harus dua lagi, dong. Pokoknya kejar sampai bisa kejar (cicilan) tuh mobil," kata Pinkan.
Banyak pekerjaan yang dilakukannya, membuat Pinkan Mambo sulit beristirahat demi mencari cuan.
"Jadi benar-benar kayak kuda. Dipecut sama cicilan mobil, karena omzet-nya sempat turun," kata Pinkan.
Kala lelah melanda, menonton kehidupan para artis menjadi hiburannya. Terkadang, Pinkan Mambo iri dan menginginkan berada di posisi rekan artis di Tanah Air, seperti Melaney Ricardo dan Raffi Ahmad.
"Kalau capek, aku cuma bisa nangis. Gak ngapa-ngapain lagi cuma nangis aja. Lihat artis-artis hiburan aku, kapan aku bisa di situ," ucapnya.
"Kapan ya aku ada di situ lagi. Aku sedih kalau orang bilang, 'Pinkan lo nggak pernah nyanyi lagi?' Di samping itu dari lubuk hati saya, saya lagi marketingin, nyari manajer. Kita nggak bisa meremehkan yang hari ini kita lagi butuh," pungkas Pinkan.