JagoDangdut – Penyanyi Rani Zamala ternyata sempat mengalami bullying di masa sekolahnya. Lantaran sejak kecil, dirinya sudah aktif manggung sebagai biduan dangdut.

Penyanyi Jebolan sebuah ajang pencarian dangdut ini mengaku, kemampuan bernyanyi ini adalah warisan keluarga. Orangtuanya  adalah pemusik, sehingga dia turut menekuni bidang ini.

"Aku dari dulu emang nyanyi dari panggung ke panggung karena mama dan bapak juga penyanyi dan pemusik. sekeluarga permusik," kata Rani kepada Media.

Namun karena image penyanyi dangdut lekat dengan hal negatif sebelum dilihat, Rani jadi menerima bullying secara verbal dari teman-teman di sekolahnya.

"Kalau di sekolahnya kayak diledekin 'ih, penyanyi dangdut..," kata Rani.

"Kalau dulu kan dangdut belum kayak sekarang. Kalau sekarang dangdut sudah diterima di semua kalangan," sambungnya. 

Beruntung Rani tipikal orang yang cuek. Dia mengaku tak menggubris ledekan kawan-kawan sekolahnya dan memilih fokus berkarya.

"Karena imej penyanyi dangdut kali ya. Padahal enggak semuanya (negatif). Karena aku cuek, ya udah aku juga tetap di jalan yang baik kok," ujar perempuan 24 tahun ini.

Rani menegaskan dirinya juga bukan pedangdut yang gemar berpakaian seksi. Apalagi sang ayah juga selalu mendampinginya ketika manggung agar menghindari hal-hal negatif.

Kini, Rani masih terus menekuni kariernya sebagai dangdut, walaupun saat ini dia merilis single bergenre pop dance bertajuk Aku Dia Ayaya. Penggemar boyband Seventeen ini tak meninggalkan identitasnya yang sudah dikenal sebagai pedangdut. Namun dia tak ingin menutup diri untuk mengeksplor genre lainnya.