JagoDangdut – Uya Kuya memberikan komentar tentang prank KDRT yang kontroversial beberapa waktu yang lewat. Prank tersebut dilakukan oleh Baim dan Paula di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Utara. Dikenal dengan settingan-nya, Uya Kuya merasa dirinya lebih baik dari Baim dan Paula.
Publik dibuat geram dengan konten Baim Wong dan Paula Verhoeven yang membuat konten laporan palsu tentang KDRT. Bahkan beberapa artis pun turut mengecam Baim Wong atas konten prank.
Alhasil video tersebut pun tidak bertahan selama satu hari, Baim dan Paula menarik konten tersebut dari kanal YouTubenya. Baru-baru ini, Uya Kuya yang dikenal sebagai raja prank ikut membahas konten KDRT yang dibuat oleh Baim dan Paula.
Meski dikenal alay dan raja setingan, Uya Kuya menilai dirinya lebih baik dari Baim dan Paula lantaran, dirinya masih punya etika. Lantas bagaimana Uya Kuya menanggapi konten prank KDRT Baim dan Paula? Simak selengkapnya!
Tanggapan Uya Kuya tentang Konten Prank KDRT Baim dan Paula
- -
Pada 1 Oktober 2022 lalu, Baim Wong dan Paula Verhoven membuat sebuah konten prank polisi dengan membuat laporan palsu tentang KDRT. Video yang diupload oleh pasutri itu mendapat kecaman dari berbagai kalangan, keduanya disebut tidak mempunyai empati atas kasus KDRT yang tengah menimpa Lesti Kejora.
Dalam podcastnya dengan Melanie Subono, Uya Kuya membahas tentang konten prank Baim dan Paula. Uya Kuya merasa dirinya lebih baik dari Baim Wong, meski dicap sebagai Raja Setingan Uya Kuya mengaku masih punya etika dalam membuat konten.
"Orang bilang Uya Kuya tukang prank, raja prank, raja settingan, gue sealay-alaynya gua, mau settingan kayak gimana, at least gue masih punya etika," ujar Uya Kuya yang dikutip JagoDangdut dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
Demi menghibur penonton, Uya Kuya mengaku tidak tega jika sampai merugikan orang lain seperti yang dilakukan Baim Wong dan Paula Verhoven.
"Gue enggak akan merugikan orang lain. Gue bikin buat hiburan, tapi jangan sampai merugikan," ujar Uya
Melani Subono sangat menyayangkan konten yang dibuat oleh Baim dan Paula, terlebih jejak digital yang tidak bisa dihilangkan. Melani Subono khawatir jika anak-anak (Baim dan Paula) nanti menonton apa yang orang tua mereka lakukan.
Setuju dengan pendapat Melani Subono, Uya Kuya merasa bersyukur dikenal sebagai Raja Setingan yang tidak sampai membuat orang lain merugi.
"Ya gua berysukur lah, at least anak gue cuma lihat bapaknya raja settingan sama alay udah gitu doang" pungkas Uya Kuya.