JagoDangdut – Via Vallen, Nella Kharisma, Inul Daratista, atau bahkan Dewi Perssik? Apa kesamaan dari mereka? Yap, mereka semua dari Jawa Timur. Pertanyaannya, mengapa banyak biduan dangdut dari Jawa Timur?
Sebenarnya, tidak hanya biduan dangdut yang banyak berasal dari Jawa Timur. Orkes Melayu atau juga banyak yang berasal dari provinsi tersebut. Sebut saja Sonata, Lagista, Sera, New Pallapa, New Kendedes, dan lain-lain. Bisa dikatakan, dangdut memang sangat merakyat di sana.
- instagram: @viavellen
Perkembangan dangdut dimulai pada dekade 1950-an dan 1960-an. Akarnya adalah musik Melayu yang dipengaruhi musik dari wilayah Hindustan dan Arab. Oleh karena itu, grup musik yang memainkan lagu dangdut sampai sekarang disebut sebagai Orkes Melayu.
Setelah dipopulerkan oleh Ellya Khadam, dangdut mencapai puncak kepopuleran berkat kemunculan Raja Dangdut Rhoma Irama. Setelahnya, generasi-generasi penyanyi dangdut lainnya pun bermunculan
Dangdut Koplo Muncul di Jawa Timur
Kepopuleran musik dangdut memunculkan banyak genre-genre baru di daerah, salah satunya adalah dangdut koplo yang muncul di Jawa Timur pada awal 2000-an. Dangdut koplo bisa dikenal dengan irama ketukan gendang yang lebih cepat dari dangdut biasa.
Selain itu, lagu-lagu dangdut koplo tetap asyik dipakai bergoyang meski liriknya menyenangkan. Ada dua versi penamaan dari genre musik ini. Yang pertama, saat musik ini dimainkan, para penikmatnya bisa merasakan sensasi nge-fly sebagaimana saat mengonsumsi pil koplo.
- instagram.com/dewiperssikliquid
Selain itu, ada juga yang menyebut istilah koplo bisa diartikan sebagai bodo dalam Bahasa Jawa. Soalnya, mereka yang menikmatinya bisa menghilangkan stres akibat dari berbagai kondisi ekonomi, sosial, dan politik Indonesia yang masih tidak stabil pasca-Reformasi.
Penyebaran lagu-lagu dangdut koplo di Jawa Timur cukup masif lewat radio, kaset, serta CD-CD bajakan di sekitaran Pantai Utara (Pantura). Ditambah dengan aksi panggung dan biduannya yang selalu heboh, penampilan mereka pun selalu dinantikan masyarakat.
Sempat Meredup, Kemudian Populer Kembali
- Dewi Perssik IG
pada awal hingga pertengahan dekade 2010-an, popularitas dangdut koplo sempat meredup karena masuknya budaya Korea dan Jepang. Meski begitu, masih tetap banjiran pesanan manggung di berbagai daerah.
Momentum kebangkitan dangdut koplo dimulai pada 2013 saat nomor penyanyi lokal Jawa Timur seperti Via Vallen, Wiwik Sagita, serta Eny Sagita untuk tampil di acara televisi. Sejak saat itu pula, dangdut koplo sering dikombinasikan dengan musik lain seperti rock, hip-hop, reggae, anime, dan lain-lain.
Jadi, jika ada pertanyaan mengapa banyak biduan dangdut berasal dari Jawa Timur? Hal ini disebabkan oleh popularitas dangdut di sana yang cukup tinggi.