JagoDangdut – Akhir-akhir ini Candi Borobudur ramai diperbincangkan setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan harga tiket masuk ke Candi tersebut naik menjadi Rp750 ribu untuk turis domestik.
Langkah tersebut diambil guna menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Dalam hal ini pemerinta berencana untuk membatasi kuota turis yang datang ke Candi Bodobudur.
Kebijakan pemerintah tersebut tentu saja langsung jadi perdebatan hingga menjadi Pro dan Kontra. Banyak public figure yang menyampaikan pendapatnya terkait hal itu.
Seperti salah satunya adalah Dinar Candy, Dj seksi tersebut beberapa waktu lalu membagikan tentang berita tersebut lewat akun Instagram pribadinya.
Baca juga: Batal Nikah Lantaran Putus, Ridho Illahi Bongkar Aib Dinar Candy
Saat itu juga Dinar Candy merasa tidak setuju terkait dengan kebijakan tersebut. Dinar beralasan jika harga itu terlalu mahal. Dinar mengungkapkan jika yang datang ke Candi Borobudur masih banyak dari kalangan anak-anak sekolah.
"Kemahalan pak ini, kan candi borobudur suka didatengin anak2 sekolah untuk studytour jg...," tulis Dinar lewat Instagram Stories di akun @dinar_candy.
- -
Sebagai informasi, tiket masuk tersebut berlaku untuk wisatawan dan turis domestik. Sedangkan khusus untuk pelajar sendiri berbeda.
"Kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dolar untuk wisman dan turis domestik sebesar Rp750 ribu. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp5.000 saja,” kata Luhut dikutip dari akun Instagramnya, pada Minggu 5 Mei 2022.
Luhut menyampaikan, untuk semua turis yang akan memasuki Candi Borobudur harus menggunakan tour guide dari warga lokal. Upaya ini dilakukan untuk menyerap lapangan pekerjaan baru.
“Sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini. Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," tambahnya.
Pun, dia menambahkan merujuk arahan Presiden Joko Widodo, perlu penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular. Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata di Candi Borobudur.