"Sekarang ini kalo gue tanya 'Mama kenapa sih pengen banget Dhawiya kurus?', 'karena Mama nggak pengen kamu ada cela yang bikin Mama nanti sedih ketika ada orang bilang kamu cantik tapi kamu gemuk' jadi dia selalu ngomong kayak gitu," jelasnya.
Tersiksa karena tuntutan sang ibu, ada rasa tak terima dalam diri Dhawiya. Sebagai seorang anak bertubuh gemuk, Dhawiya merasa jadi tidak berharga.
"Tapi kan dulu jiwa gue masih kecil ya, jadi ngerasa kayak ya gue nggak diterima gitu loh. Gue ngerasanya ya ampun gue udah bikin kayak gitu kok masih nggak ada nilainya," beber Dhawiya.
Dhawiya pun mulai tergiur coba narkoba, karena mengetahui teman-temannya bisa kurus secara instan.
"Gue berusaha ngurusin badan ke sana ke mari sampai endingnya itu gue ketemu beberapa temen gue, beberapa temen gue yang tadinya bohai kok jadi kurus. Terus temen gue bilang 'oh gue make (narkoba)," kata Dhawiya.
Awalnya, Dhawiya biasa saja dengan barang haram tersebut. Tapi, Ia terngiang tuntutan dari sang ibu agar Dhawiya bisa menurunkan berat badannya. Siapa sangka, Dhawiya jadi kecanduan hingga tertangkap.
"Terus disuruh coba. Udah gue coba, sampe saat itu nggak ngerasa gimana-gimana banget ya atau kecanduan. Akhirnya gue pakai intens, dari situ mulai tuh habit sebagai pecandunya mulai kelihatan," terang Dhawiya.