JagoDangdut – Bagi pecinta musik dangdut tahun 90-an, tentu saja sudah tak asing lagi dengan sosok Ira Swara. Pemilik nama lengkap Wahyuni Irawati itu namanya mulai dikenal banyak orang lewat album Matador (1995).
Perjalanannya menjadi seorang pedangdut tidak mudah, Ira Swara sudah bernyanyi sejak masih kecil. Bahkan saat itu ia sudah bergabung dengan Soneta Femina, yang tidak lain kelompok penyanyi latar Soneta Group, dengan Rhoma Irama menjadi leadernya.
Beberapa waktu lalu Ira Swara mengungkapkan hal yang cukup menarik saat masa lampau kepada awak media. Bahkan Ira mengaku dirinya sempat minder menjadi seorang pedangdut.
Karena saat itu menjadi seorang biduan itu cukup berat dengan stigma negatif di masyarakat. Ia mengaku malu dan minder saat SMA.
"Pas itu aku zaman SMA (mulai berkarier), ada rasa kayak minder, malu, penyanyi dangdut dipandang seperti itu ya kurang baik," ucap Ira Swara seperti dikutip dari detik.com.
Meski cukup berat dengan berbagai pikiran dari masyarakat luas, nyatanya Ira Swara tetap berjuang di dunia musik dangdut. Meski usianya tergolong muda tapi ia sudah mampu mencari uang sendiri.
"Padahal kan aku kerja halal, ya sudah lah kalau nggak suka dan aku berpikir masih usia segini udah bisa cari uang sendiri dan Allah ngasih jalan yang terbaik pada saat itu," lanjutnya.
Baca juga: Wajah Rhoma Irama Diapit Empat Wanita Cantik Jadi Sorotan
- https://www.instagram.com/p/BoRXcZwFHuO/
Selain itu Ira juga mengingat masa perjuangan pedangdut senior seperti Rhoma Irama dan rekan-rekan lainnya yang melestarikan musik dangdut hingga kancah internasional.
"Kalau dulu itu bener-bener pejuang, memperjuangkan dangdut apalagi seperti bang haji Rhoma dan senior-senior lainnya yang membawa dangdut ke luar Indonesia sampai go internasional, sukses disemua kalangan. Mereka membuat dangdut yang dulunya banyak yang mencibir segala macem," kata Ira.
Dan hasilnya dari keras mereka, Ira bangga dan mengapresiasi para pedangdut senior yang kini dangdut sudah diterima di semua kalangan.
"Kemudian dangdut sudah mendapatkan banyak dukungan dan diterima banyak kalangan hingga berkembang sampai sekarang. Dari senior-senior ini membuat imej dangdut jadi lebih berkelas. Pejuang-pejuang dangdut di awal ini yang luar biasa, yang merasakan sulitnya dangdut diterima di seluruh kalangan," tandasnya.