JagoDangdut – Rizky Billar dan Lesti Kejora tak lama lagi akan resmi menjadi pasangan suami istri. Dan waktu tersebut kini tinggal dalam hitungan hari saja.
Belakangan ini tanggal pernikahan mereka bocor ke publik setelah dibagikan oleh salah satu petugas KUA di Kebayoran Lama. Lesti-Billar dikabarkan akan melangsungkan pernikahannya pada 19 Agustus 2021, di sebuah hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan.
Baca juga: Siap Nikahi Lesti Kejora, Ini Gaji Fantastis Rizky Billar di YouTube?
"Tanggal nikahnya mereka sudah tetapkan di sini tanggal 19 Agustus, jam 09.00 wib. Bertempat di hotel Intercontinental, Pondok Indah," ucap salah satu petugas KUA.
Rangkaian acara pun mulai digelar oleh Lesti-Billar, yang pertama adalah prosesi pengajian yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Dalam acara tersebut begitu khidmat dengan lantunan ayat suci Al Quran. Keluarga Lesti dan Billar memakai seragam warna ungu. Lesti tampak pangling dan cantik.
Acara pengajian tersebut digelar di sebuah ball room yang dihadiri oleh kerabat terdekat saja.
Setelah acara pengajian, acara lainnya yang akan segera digelar adalah Malam Bainai. Yang mana merupakan malam tradisi dari Sumatera Barat. Di mana bainai secara harfiah berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau inai ke lengan dan kuku jari calon pengantin perempuan (anak daro).
Di Malam Bainai, calon anak daro mengenakan baju tokah dan bersunting rendah. Tokah sendiri merupakan selendang yang dibalutkan menyilang di dada sehingga bagian-bagian bahu dan lengan tampak terbuka, seperti dilansir lewat budaya-indonesia.org.
Calon anak daro yang telah didandani akan duduk di pelaminan. Para tamu dan sanak saudara pun akan mengaji dan berdoa bersama, juga melantunkan shalawat nabi sambil diiringi prosesi tepung mawar.
Di Malam Bainai, calon anak daro juga diharuskan menari tarian wajib Melayu, yakni Kuala Deli, Mak Inang dan Serampang XII. Dua gadis dan tiga jejaka akan menyambut calon anak daro untuk menari, di mana mereka berbaris membentuk banjar, satu banjar pria dan satu banjar perempuan. Calon anak daro akan bergabung melengkapi jumlah ganjil perempuan.
Setelah itu, calon anak daro dibawa ke kamar untuk dipakaikan inai pada kuku dan punggung tangan oleh saudara ibu dan saudara perempuan calon anak daro yang sudah balig.
Diketahui, tujuan digelarnya Malam Bainai adalah untuk memberi tahu tetangga bahwa calon anak daro sudah ada yang memiliki dan sudah siap untuk dinikahkan.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, calon anak daro juga akan pamit pada orang tuanya, sebelum meninggalkan rumah dan dibawa ke rumah calon marapulai (pengantin pria).
Tradisi Malam Bainai telah ada sejak masyarakat Minangkabau masih menganut kepercayaan animisme, yaitu percaya pada roh-roh nenek moyang. Menurut kepercayaan mereka, bainai memiliki kekuatan gaib, supaya pasangan baru tersebut langgeng, kuat dan bertenaga. Sehingga pengantin yang diinaikan bisa membangun rumah tangga yang baik.
Bainai dipercaya mampu mengelakkan dan menjauhkan segala sihir dan roh jahat yang mengganggu. Warna merah pada inai diartikan sebagai kekuatan yang memberikan kekuatan. Inai yang diusapkan pada kedua tangan dan kaki dipercaya menjadi sumber utama mobilitas dan kekuatan manusia.