Awal meniti karier, Inul pernah diimingi rekaman dengan syarat harus 'melayani bobo'. Beruntung, harapan untuk terkenal tidak membuat Ia hilang akal.
"Bekerjalah dgn hati dan cinta. Keberhasilan itu tdk semudah membalikkan telapak tangan, PROSES akan dilewati sbgmn mestinya bila mmg itu sdh jalannya.
Aku msh ingat ketika 3x mengadu nasib di jkt utk rekaman ujungnya hrs mau melayani bobo' meskipun gagal krn lbh baik perawan utuh drpd hrs rec yg blom tentu booming," tulis Inul.
Dengan keadaan keluarganya yang sederhana, Inul jualan es lilin serta menguliti kacang sehabis sholat subuh. Ia bahkan pernah malu untuk salaman dengan orang lain. Hal tersebut lantaran tangannya yang jelek dan kasar.
"Pernah juga jualan es lilin disekola. Harus menguliti kacang tiap hari abis sholat subuh sampe tangan mengelupas dan kapalan hingga malu bersalaman," lanjutnya.
Inul mengaku tak pernah mengeluh. Ia beserta orang tuanya tetap jalani dengan bahagia. Meskipun harus merasakan cuma makan 1 kali dalam sehari.
"Hidup saya tak sekaya dan seindah kalian mgkin, tapi saya tdk pernah mengeluh meskipun aku bs marah jika mau. Emak adlah sahabatku dlm bekerja, kadang jahitan bapak sepi kitapun makan hanya sekali sehari, tapi aku happy," tutur Inul.