“Raden kan pemberian, akte kelahiran saya itu Raden Irama dari Raden Burdah Anggawirya, Ibu Raden Tuti Juwairiyah. Tapi saya orang yang tidak suka dengan feodalism karena manusia itu dilahirkan setara, nanti baru dibedakan siapa yang lebih beriman, siapa yang lebih bertakwa. Tapi begitu dilahirkan setara kita, nggak ada kasta, semua sama,” ungkapnya kepada Praz Teguh dikutip dari kanal YouTube Tuah Kreasi pada Jumat, 29 November 2024.

“Karena saya nggak suka feodalism makanya R itu saya sembunyikan. Kalau saya buang nggak mungkin karena itu pemberian ayah saya. Jadi saya sembunyikan aja. Makanya ketika saya nyanyi nama saya bukan Raden Oma Irama, Oma Irama aja. Kalau dilihat album-album saya di awal itu nggak ada R nya. Jadi Irama itu pas kecil panggilannya ‘Ma Ma Oma’ jadilah Oma dari Irama,” jelas sang Raja Dangdut Indonesia.

Menyambung penjelasannya, pria yang kerap disapa Bang Haji tersebut mengaku pada saat itu ia baru saja melangsungkan ibadah haji dan enggan dipanggil ‘Haji’ layaknya kebanyakan orang di Indonesia.

Akhirnya, ia pun memikirkan untuk menyingkat gelarnya tanpa mencantumkan titik layaknya aturan penulisan gelar dan menyambungkan dengan nama panggungnya di awal karier, sehingga tercetuslah nama Rhoma Irama.

“Ketika saya masuk dunia rekaman, nyanyi. R nya itu saya enggak pakai. Lalu ketika saya haji, saya ingin juga nyembunyiin hajinya ini jadi saya sambung aja Homa Irama tapi kok nggak enak banget ya, akhirnya saya ambil lagi tuh R tadi jadi Rhoma Irama,” tandasnya.