JagoDangdut – Musik dangdut di Indonesia memang mengambil akar dari pendahulunya, yaitu mulai dari orang-orang Arab. Kemudian mereka membentuk orkes dangdut dengan mencampurkan berbagai unsur musik.
Mulai dari cengkok khas Arab, alat musik India dan Barat, Irama mendayu Bollywood, Syair melayu yang melankolis. Semua menjadi satu dan disesuaikan dengan selera rakyat Indonesia.
Awal Mula Pencampuran Unsur Kultur Hibrida
- YouTube Irama 7 Nada
Awal mula terjadinya pencampuran unsur kultur hibrida ke dalam musik ini adalah pasca revolusi. Saat itu Presiden Soekarno melarang musik 'ngkngikngok' karena pada waktu itu dianggap tidak menunjukkan karakter orang Indonesia.
Kemudian terdapat pelopor antara lain Syekh Albar (Ayah Ahmad Albar), Munif Bahasuan, Ali dan Umar Alatas, Husein Bawafie, dan kawan-kawan.
Mereka semua adalah golongan keturunan Arab, sehingga tidak heran juga musiknya dipengaruhi oleh gaya Timur Tengah.
Orkes Melayu juga jadi pengaruh besar hingga akhirnya mereka membentuk dan mempopulerkan grup orkes mereka sendiri.
Munculnya Sinar Kemala di kampung Arab Ampel, Surabaya yang dipelopori musisi keturunan Arab yaitu A.Kadir. Mereka menjadi group orkestra paling top karena mengembangkan genre terbaru yang menjadi cikal bakal Dangdut.
Akhirnya ini memberikan motivasi dengan lahirnya group-group baru seperti Irama Agung, Sinar Medan, Chandraleka, Chandralela, dan Kelompok Kenangan.
Para pendirinya memang adalah para Habib yang merupakan kaum sayyid keturunan Arab Hadrami yang masuk ke Indonesia.
Mereka sempat menyentuh masa keemasan dalam dunia dangdut. Ditandai dengan populernya lagu 'Seroja' oleh Said Effendi, dan 'Di Suatu Masa' oleh Hasnah Tahar.
Kemudian terdapat penyanyi solo seperti Mashabi, Ida Laila dan Ellya Khadam yang namanya terkenal dimasyarakat.
Orkes musik milik orang Arab pada perkembangannya itu berakar pada musik gambus dan zafin lokal mulai tergeser oleh revolusi musik pada pertengahan 1970-an.
Rhoma Irama kemudian hadir dengan mengusung melodi gitar elektrik ala Led Zeppelin dan Deep Purple yang membuat lebih asyik bagi anak muda.
Pada masa itu, Rhoma Irama begitu masif dengan musik, gaya rambut hingga membintangi beberapa film sekaligus. Saat itu juga musik dangdut mulai naik kelas dan lebih dikenal masyarakat luas.
Arab Hadrami mencoba bersaing tapi tidak mampu dan menggusurnya. Tetapi, pengaruh mereka terhadap Dangdut di Indonesia tidak akan pernah terlupakan.